SEJARAH BERDIRINYA MI MA’ARIF BAHRUL ULUM KEPUHRUBUH

Madrasah yang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam, memiliki peran panjang dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan madrasah merupakan bagian dari pendidikan nasional yang memiliki kontribusi tidak kecil dalam pembangunan pendidikan nasional atau kebijakan pendidikan nasional. Madrasah telah memberikan sumbangan yang sangat signifikan dalam proses mencerdaskan masyarakat dan bangsa, khususnya dalam konteks perluasan akses dan pemerataan pendidikan. Dengan biaya yang relatif murah dan distribusi lembaga yang menjangkau daerah-daerah pinggiran pedesaan, madrasah membuka akses atau kesempatan yang lebih bagi masyarakat miskin dan marginal untuk mendapatkan pelayanan pendidikan.
Madrasah Ibtidaiyah Maarif BAHRUL ULUM Kepuhrubuh secara legal berdiri pada tahun 1966, tepatnya pada tanggal 1 Agustus 1966 . Madrasah ini bernama Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bahrul Ulum yang artinya “Lautan Ilmu” yang oleh pencetus nama diambil dalam bentuk “Tafaulan” dari nama yang sama Pondok Pesantren yang besar lagi masyhur di provinsi Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1938 yakn i Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang, dengan harapan mampu bersinar seperti pondok pesatren Bahrul Ulum Jombang. Yang didirikan oleh Kyai masyhur kyai Abdus Salam. Yang kemudian memiliki cucu bernama KH Abdul Wahab Hasbulloh salah satu pelopor berdirinya jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan MI Ma’arif Bahrul Ulum pada awal berdirinya hampir sama dengan beberapa sejarah perkembanagn madrasah pada umumnya di Indonesia dimana tidak dapat dipisahkan dari perkembangan aspek kehidupan masyarakatnya, yaitu dilator belakangi oleh keinginan untuk mengembangkan secara berimbang antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum dikalangan umat Islam pada umumnya dan masyarakat Kepuhrubuh pada khususnya.
Secara historis berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bahrul Ulum diprakarsai oleh tokoh-tokoh Agama desa Kepuhrubuh yang bernaung dalam organisasi Nahdlatul Ulama Ranting Kepuhrubuh , Nama-nama tokoh tersebut diantaranya :
- Bapak Kyai Imam Suhadi
- Bapak Kyai Moh. Fadhil
- Bapak KH. Abdul Mukti Ma’sum
- Bapak Amir Syarifuddin
- Bapak Kyai Idhar
- Bapak Kyai Sihabuddin
- Bapak Kyai Syamuri
- Bapak Moh. Romli
- Bapak Kyai Asmuni
- Bapak Kyai Sahudi
- Bapak Moh. Yasir
- Ma’arif Bahrul Ulum Kepuhrubuh berada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, dan dikelola oleh Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama BPPPMNU, yang saat ini diketuai oleh Bapak Muhtadin, M.Pd, yang dilatar belakangi oleh keinginan seluruh pengurus madrasah dan tokoh-tokoh masyarakat desa Kepuhrubuh untuk mengembangkan dakwah dan syiar agama Islam serta internalisasi dan transformasi nilai-nilai Islam pada masyarakat di mana lembaga tersebut berdiri.
Dengan segenap usaha dan upaya yang dilakukan, keberadaan madrasah ibtidaiyah Bahrul Ulum selama beberapa tahun memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan, akhlakul mulia, dan ketrampilan sesuai dengan tujuan awal para pendiri madrasah ini yaitu untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama, ( tafaqquh fiddin), ilmu pengetahuan umum ( al-ulum al’ammah ), akhlak mulia ( akhlakul karimah ), serta ketrampilan bagi seluruh peserta didik yang menimba ilmu di MI Maarif BAHRUL ULUM Kepuhrubuh Siman Ponorogo.
Dari sisi manajemen pengelolaan MI MAARIF BAHRUL ULUM mengunakan sistem manajemen modern dimana penempatan sumber daya manusia dalam tugas dan fungsinya didasarkan pada kemampuan dan kapasitas masing-masing yang sering disebut dengan istilah the right man on the right place dengan demikian sistem tata kelola madrasah dinilai sangat bagus contohnya pengurus yang memiliki kapasitas dan yang berprofesi sebagai tenaga pendidikan diberikan tugas mengelola bagaimana proses kependidikan berjalan dengan baik, seseorang yang berprofesi sebagai pejabat publik di lembaga pemerintah yang memiliki akses untuk bisa mengkomunikasikan dan memperkenalkan program madrasah kekhalayak publik diberi tugas sebagai kepala humas dan bendahara madrasah agar sistem fund rising bisa berjalan dengan baik dan cepat, kemudian pengurus yang memiiki profesi sebagai pejabat pemerintah di bidang pelayanan masyarakat juga diberi wewenang mengurus segala sesuatu yang bersifat perizinan, legalitas madrasah , serta hal-hal yang berkaitan dengan legalitas formal dan perundang-undangan.
Pada masa ini kemajuan yang dicapai tidak hanya dalam bidang akedemik tetapi juga kemajuan dibidang non akademik seperti kemajuan dalam bidang seni dan olah raga, pengembangan ekonomi melalui kegiatan koperasi sekolah, pembinaan terhadap masyarakat di lingkungan sekitar serta perkembangan jumlah peserta didiknya dari segi kualitas dan kwantitasnya. Kemajuan yang dicapai tentunya tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan kerja keras seluruh pengurus madrasah yang didasari oleh keikhlasan dan niat hanya karena Allah. Beberapa nama yang perlu dicatat dalam sejarah berdirinya madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bahrul Ulum adalah Kyai Amir Syarifuddin